Inilah Kerusuhan Di Stadion Kanjuruhan Malang Tewaskan 127 Orang


kangdarus.com – Inilah Kerusuhan Di Stadion Kanjuruhan Malang Tewaskan 127 Orang

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, menewaskan 127 orang, beberapa di antaranya adalah pasangan suami istri. Sepasang kekasih tewas usai insiden di Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (10/1/2022). Gara-gara kericuhan di Stadion Kanjuruhan, banyak suporter yang harus mati. Termasuk pasangan M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30). Pasangan ini tewas usai menonton pertandingan sepak bola Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

Beruntung dalam kericuhan tersebut, putra M Alfiansyah (11 tahun) terselamatkan. Hal itu diketahui dari kesaksian adik korban, Doni (43) yang turut menyaksikan pertandingan tersebut.

Mayat dua orang, pasangan ini, ditemukan tewas ketika orang lain membantu mereka. Setelah ditemukan, korban dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.

“Jenazah tiba di rumah pada pagi hari. Rencananya dia akan dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang),” kata Doni, mengutip laporan Kompas.

Saat pasangan tersebut meninggal, Doni meyakini bahwa keduanya meninggal karena tekanan dari pemain lain yang berusaha keluar dari stadion dan menghirup gas air mata. “Adikku mungkin jatuh dari tempat parkir. Wajahnya membiru. Anaknya minta bantuan polisi dan dia selamat,” tambah Doni.

Pak Alfiansyah, anak korban, jelas selamat dan meminta bantuan polisi. Tak berhenti sampai di situ, Doni juga mengatakan bahwa Devi baru pertama kali menonton pertandingan sepak bola.

Sementara suaminya, Yulianto, sering mengawasinya. Doni juga mengatakan bahwa pasangan itu akan merayakan ulang tahun anak mereka pada November 2022.

Doni juga mengatakan, kerusuhan terjadi pada pukul 10.00 WIB. Pada awalnya, ada dua pendukung yang didukung di bagian bawah. Kemudian polisi menyingkirkan banyak penggunaan gas. “Awalnya gas sobek di lemparan pertama. Kemudian (ditembak) ke stand di gate 12, saya bersama orang lain di gate 14, angin sobek, sehingga menyebar,” ujarnya. Informasi yang diperoleh media menunjukkan bahwa jumlah orang yang tewas dalam kerusuhan di stadion Kanjuruhan adalah 127 orang, termasuk dua polisi.

Kronologi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang

Berikut kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pada laga Arema vs Persebaya yang menewaskan 127 orang. Pukul 21.58 WIB usai pertandingan usai, para pemain dan pekerja lapangan Persebaya Surabaya masuk ke ruang ganti dan ditembak oleh warga Armenia dari kursi dengan botol air mineral dan benda lainnya.

Pukul 22.00 WIB, saat para pemain dan staf Arema FC memasuki ruang ganti, suporter Aremania masuk ke dalam stadion dan menyerang. Para penjaga menjaganya dan membawanya ke ruang ganti. Pendukung Aremania adalah orang-orang yang bergerak ke lapangan dan menyerang para bek. Pasalnya, suporter Aremania semakin parah dan terus menyerang aparat keamanan dan berulang kali memperingatkan mereka bahwa mereka diabaikan.

Pasukan keamanan turun tangan dengan menembakkan gas air mata ke arah pendukung Armenia yang menyerang mereka. Kemudian, Aremania yang berada di stempel berlari keluar stadion. Selain itu, petugas keamanan memasuki lobi Stadion Kanjuruhan dan berdiri di dekat lobi di depan pintu masuk VIP. Sekitar pukul 22.30 WIB, saat rombongan pemain dan ofisial Persebaya Surabaya bersama Rantis dan penumpang hendak meninggalkan stadion Kanjuruhan, orang-orang Armenia itu berhenti.

Mereka membangun tembok besi di jalan sebelum keluar dari stadion Kanjuruhan dan melempari rombongan dengan batu, botol air mineral, batu, tongkat dan benda serupa. Kemudian, warga Armenia juga merusak dua kendaraan Sat Pas Patwal dan membakar satu truk Brimob dan dua kendaraan di pintu masuk Stadion Kanjuruhan.

Selain itu, Aremania dihadang oleh aparat keamanan yang menembakkan gas air mata. Rombongan ditangkap karena jalan masih diblokir oleh barikade logam di jalan.

Akibatnya, banyak pendukung dan personel keamanan Armenia terluka. Aremania yang mengalami cedera dan sesak napas dirawat di ruang medis Stadion Kanjuruhan.

Karena begitu banyak korban sehingga fasilitas kesehatan tidak dapat menampung mereka, mereka dibawa ke rumah sakit di kabupaten Kepanjen, antara lain. RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lainnya menggunakan kendaraan, Mobil Polres Malang, Truk Yon Zipur 5 Kepanjen, Truk Kodim dan kendaraan lainnya.



Source link

Leave a Comment