Pelajar SMA yang sedang dalam masa peralihan dari sekolah ke perguruan tinggi tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah gap year.
Untuk informasi lebih detail, isi biodata Anda di sini
Gap year sendiri merupakan istilah yang dikemukakan untuk menggambarkan keputusan seseorang untuk menunda studinya, sebagai bentuk persiapan seleksi pada periode selanjutnya.
Beberapa alasan mengapa banyak lulusan memilih untuk menunda kuliah atau mengambil gap year adalah status ekonomi keluarga mereka yang tidak stabil. Dimana kuliah pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Belum lagi mereka yang memilih berpisah dengan orang tuanya karena diterima kuliah di luar kota. Harus memikirkan biaya hidup disana, ditambah biaya kuliah dan biaya tak terduga lainnya.
Ada juga yang memilih gap year untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan tertentu.
Masuk sekolah dinas, akademi kepolisian, atau akademi militer misalnya, di mana ketiga sekolah tersebut menyertakan tes fisik dalam proses seleksi calon siswanya.
Lulusan yang memilih mengikuti seleksi akan memilih fokus pada latihan untuk mempersiapkan kebugaran dan daya tahan dalam menghadapi tes fisik nantinya.
Beberapa lulusn juga memilih gap year karena target PTN belum tercapai.
Ada juga yang memang harus menyiapkan tenaga lebih untuk mempersiapkan kursus bahasa, seperti kursus TOEFL, IELTS, atau persiapan ujian masuk universitas seperti SAT di Amerika Serikat.
Tak sedikit lulusan yang memilih jalur gap year untuk kesehatan mental.
Terdengar sepele bagi sebagian orang, namun ini adalah cara ampuh menghilangkan stres setelah setahun disibukkan dengan berbagai jadwal ujian, latihan, dan puluhan seleksi PTN.
Kegiatan positif yang terputus-putustahun jeda saya
Pelajari keterampilan baru
Beragam kegiatan, baik secara teori maupun praktik, akan menambah skill Anda dalam memilih gap year.
Mengikuti seminar kewirausahaan, belajar coding, belajar bermitra dengan mendirikan usaha UMKM bisa menjadi salah satu bentuknya.
Kamu bisa mulai belajar desain grafis, digital marketing, atau content writing juga. Beberapa yang disebutkan di atas mem
memiliki posisi yang strategis dan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini.
Bekerja paruh waktu diau freelance
Memanfaatkan waktu dengan bekerja kerja paruh waktu di restoran cepat saji, kafe, atau kedai kopi adalah salah satu yang sedang hype saat ini.
Anak muda jaman sekarang sering memadati kafe sambil ngopi atau sekedar ngobrol sambil ngerjain tugas.
Pekerjaan freelance sekarang sangat mudah ditemukan, berbagai website seperti Sribulancer, Upwork, Fiverr, atau Oneforma bisa menjadi alternatif pekerjaan yang fleksibel dan tentunya menambah uang saku Anda.
Anda bisa menyimpan hasil kerja freelance untuk biaya kuliah di masa depan juga.
Dengan skill copywriting, marketing, atau materi lain yang tersedia online dan sistem full WFH, kamu bisa menghasilkan uang untuk mengisi waktu luang.
Penyembuhan diri dengan melakukan hobi
Setelah berbulan-bulan menghadapi tugas, ujian, tryout, tes seleksi masuk universitas, dan berbagai aktivitas “tekanan tinggi” lainnya, penyembuhan dan pendinginan adalah pereda stres terbaik.
Anda bisa melakukan berbagai aktivitas yang Anda sukai setelah sebelumnya bergelut dengan kertas, pulpen dan komputer.
Film maraton di Netflix, traveling, touring, atau sekadar memancing bisa Anda pilih.
Berpartisipasi dalam kegiatan sukarela
Selain bermanfaat, kegiatan ini juga sangat menyenangkan. Teman baru, skill baru, pengalaman baru yang mungkin tidak didapatkan oleh teman seusiamu.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bahan yang bisa Anda tuliskan dalam portofolio Anda.
Semakin banyak pengalaman sukarela yang Anda lalui, semakin besar peluang Anda untuk membuat koneksi dan mendapatkan pekerjaan.
Hal ini karena kegiatan seperti kerelawanan mampu membentuk pribadi yang tahan terhadap tekanan dan agresif serta cepat mencari solusi.
Dampak negatif memilih gap year
Tidak ada pilihan yang tanpa resiko, apapun keputusan yang anda ambil pasti akan memberikan dampak yang sedikit tidak menyenangkan. Apa saja dampak negatif dari gap year?
Cibiran negatif
Apalagi bagi generasi orang tua kita yang belum tahu apa itu gap year. Terkadang mereka tidak melihat bagaimana perjuangan untuk mencapai universitas impian yang kita jalani.
Apalagi jika memiliki teman sebaya yang lulus di tahun yang sama, namun sudah diterima di PTN. Bisa dipastikan Anda akan menjadi sasaran empuk untuk dibandingkan.
Kebanyakan akan mengatakan bahwa Anda tidak lulus PTN karena nilai yang rendah. Walaupun bisa saja Anda lulus di lebih dari 4 PTN, namun tidak semuanya bisa dijangkau.
“menutupi telingamu” adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan saat menghadapi situasi seperti itu. Anda akan kembali lebih kuat dari sebelumnya.
Bahkan ketika Anda sukses, cemoohan tak henti-hentinya menerpa Anda.
Insecure, karena teman-temanmu sudah lulus
Perasaan seperti ini, tidak hanya datang di tahun jeda. Hal ini sering terjadi bahkan pada teman sekelas atau teman seangkatan saat kuliah. Melihat temanmu dulu di sidang skripsi, tentu perasaan down mulai melanda.
Itu manusiawi, tapi bagaimana cara menghadapinya yang harus dicari. Jadikan kabar gembira yang dialami teman Anda sebagai referensi bahwa Anda juga akan bisa seperti itu di masa depan. Tetapi pada waktu yang tepat.
Juga, takdir seseorang tidak digariskan semulus itu. Setiap orang memiliki garis start masing-masing. Kesuksesan seseorang tidak diukur dari siapa yang mendapatkan sidang skripsi terlebih dahulu.
Dampak positif memilih gap year
Memiliki banyak waktu untuk belajar dan mendapatkan pengalaman
Kamu bisa mengikuti berbagai jenis kursus persiapan UTBK SBMPTN, seminar bersama berbagai teman hingga kegiatan sosial seperti menjadi relawan tanpa khawatir waktu terbuang sia-sia atau bentrok dengan waktu kuliah.
Anda juga memiliki banyak waktu untuk mengevaluasi kesalahan yang Anda temukan pada kesempatan seleksi sebelumnya.
Agar kesempatan tahun depan tidak terulang dan anda berhasil lulus ke universitas impian anda.
Mengisi waktu luang dengan mengasah skill akan sangat berguna saat kuliah nanti. Anda memiliki kemampuan desain grafis dan bisa membuka usaha sebagai desainer grafis.
Kuliah sambil buka usaha adalah salah satu yang bisa menghidupimu tanpa menyusahkan orang tua.
Jangan salah pilih jurusan
Bisa jadi setelah lulus Anda memiliki ambisi untuk mengambil jurusan A yang sebenarnya jauh dari passion Anda. Salah satu yang menjadi masalah besar di Indonesia sekarang.
Akibatnya banyak lulusan sarjana Indonesia yang tidak bekerja sesuai dengan relevansi jurusannya. Sayang sekali bukan?
Oleh karena itu, memilih gap year memberi Anda waktu untuk menemukan passion terbaik Anda. Pertanyaannya, pentingkah kuliah untuk mengikuti passion?
Tentu saja, Anda tidak tahu lingkungan dan silabus seperti apa yang akan Anda hadapi di masa depan. Untuk dapat mengikuti perkuliahan dengan baik tentunya harus memahami dan menyukai mata kuliah tersebut.
Peluang bantuan pendidikan masih terbuka
Jangan khawatir kehilangan kesempatan, saat ini lulusan yang memilih gap year masih berpeluang menerima KIP kuliah. Dengan syarat maksimal lulus dalam dua tahun sebelumnya.
Jadi tidak perlu khawatir lagi dengan biaya kuliah. Setelah Anda dinyatakan diterima di PTN, segera daftarkan diri Anda untuk menerima beasiswa kuliah KIP.